Setelah 5 bulan terjebak di Argentina akibat lockdown Corona, akhirnya saya berhasil keluar dari ibukota Argentina, Buenos Aires tanggal 29 Juli dan tiba di Belanda. Nah, artikel ini akan membahas detail bagaimana saya bisa masuk ke Belanda dengan menggunakan visa Schengen turis C pengecualian partner. Serta perjalanan saya dengan pesawat perjalanan jarak jauh di masa pandemi sekarang. Untuk yang penasaran bagaimana saya kena lockdown di Argentina (dari yang awalnya rencana liburan 3 minggu), bisa liat artikel ini.
Awalnya saya tidak berencana untuk ke Belanda dari Argentina karena saya tahu hampir semua perbatasan negara di tutup kecuali untuk warga negaranya. Makanya saya memesan tiket langsung ke Bali yakni penerbangan langsung dari Buenos Aires ke Amsterdam. Saya terbang dengan menggunakan maskapai KLM di tanggal 29 Juli dan dilanjutkan penerbangan lanjutan dari Amsterdam ke Bali dengan transit di Doha dengan Qatar Airways di tanggal 30 Juli.
Cerita Penerbangan ke Belanda
Karena pesawat yang saya booking adalah rescue flight dan bukan penerbangan komersil. Harganya pun lebih mahal yakni masing-masing sekitar 700-800 Euro. Kalau mau cek rute pesawat yang available selama pandemi ini coba cek Skyscanner ya! Infonya akurat.
Beberapa hari setelah semua penerbangan di booking, saya mendapat kabar bahwa penerbangan Qatar saya dari Amsterdam ke Bali di reschedule ke hari berikutnya alias 24 jam delay. Waduh.. kacau banget! Karena saya hanya bisa transit 24 jam di Schipol Airport. Saya cari di internet, sulit mencari penerbangan yang cocok dengan masa transit yang singkat di tanggal keberangkatan saya tersebut.
Saat lagi bingung-bingungnya mencari penerbangan, saya mendapatkan kabar gembira bahwa Pemerintah Belanda melalui Minister of Justice and Security, Ferdinand Grapperhaus, memberikan izin kepada warga negara dari negara ketiga (yang bukan paspor EU dan bukan dalam daftar negara yang bisa masuk ke EU) untuk bisa masuk ke Belanda asalkan memiliki hubungan dengan warga negara Belada yang bisa di buktikan. Senangnya bukan main! Saya pun langsung menyiapkan beberapa dokumen.
Dokumen Visa Schengen Pengeculian Partner yang perlu di persiapkan:
- Isi formulir deklarasi bahwa saya tekecualikan dari COVID-19 Entry Ban (lihat di sini)
- Bukti-bukti yang menjelaskan keseriusan hubungan. Dalam hal ini bukti saya dan pasangan traveling bersama, tiket bareng, foto ketemu orang tua, visa masuk pasangan ke Indonesia dan detail di mana kami bertemu, surat pernyataan yang ditulis tangan yang di tandatangani oleh pasangan dan saya sendiri
- Penerbangan saya kembali ke Indonesia (saya pesan penerbangan baru ke Indonesia dan tiket sebelumnya saya cancel)
- Visa Schengen turis C (Kebetulan saya sudah mengantongi visa Schengen C yang masih berlaku sampai 2023). Silahkan liat tips saya mendapatkan visa Schengen disini
Kamu harus ada akomodasi juga selama di Belanda karena akan petugas tanyakan. Jadi pastikan kamu sudah booking akomodasi. Favorit saya adalah booking dengan Booking.com
Selain itu, untuk memastikan saya bisa benar-benar masuk di Belanda dan tidak mendapat penolakan di bandara, pasangan saya mengirimkan surel ke Border Protection Office Belanda dengan menyertakan seluruh dokumen bukti yang di susun dengan rapi. Tidak beberapa lama, kami mendapatkan email balasan dari Border Protection Office Belanda bahwa bukti-bukti tersebut telah cukup dan saya hanya perlu menge-print email pernyataan dari mereka dan seluruh dokumen yang yang telah saya siapkan di atas.
Pengurusan Visa Online Schengen
Sebagai alternatif kalau kamu gak mau ribet ngurus dokumen dan mengisi semua informasi yang di butuhkan yang lumayan panjang, kamu bisa gunakan jasa Ivisa Belanda, prosesnya cepat lho!
Print Visa Schengen Pengeculian Partner di bantu KBRI
Awalnya bingung di mana nge-print dokumen seubrek itu di masa lockdown sekarang, terutama karena di Argentina toko yang buka hanya yang esensial seperti toko kelontong, farmasi dan beberapa restoran bawa pulang (take away). Untungnya saya dapat bantuan dari Kedubes Indonesia di Argentina untuk print semua dokumen tersebut. Karena di Argentina masih berlaku lockdown, jadi untuk bisa ke bandara harus ada izin dari Kedutaan untuk surat izin jalan ke Bandara. Nah, pihak staf Kedubes pun memberikan surat izin beserta seluruh dokumen yang saya perlukan yang sudah saya print langsung ke apartemen saya di Buenos Aires, Argentina.
Memang dari awal lockdown hingga sekarang, KBRI Buenos Aires sangat membatu banget selama terjebak di Buenos Aires, Argentina. Pihak KBRI sudah tiga kali datang ke rumah membagikan sembako dalam jumlah lumayan. Komunikasi dengan KBRI pun lancar untuk informasi-informasi terbaru. Waktu saya butuh bantuan untuk mencairkan uang di Western Union, staf KBRI datang menemani saya keliling Buenos Aires mencarikan Western Union yang buka. Terakhir, Ibu Dubes bahkan datang sendiri ke rumah membagikan opor ayam bingkisan Lebaran. Luar biasa banget perhatiannya.
Penerbangan Jarak Jauh Masa Pandemi Corona
Nah tibalah tanggal yang saya tunggu untuk keberangkatan dari Argentina. Kami mendapatkan email dari KLM untuk tiba di bandara setidaknya 3 jam sebelum jam keberangkatan. Pesawat juga sempat menunda keberangkatannya 1 jam, tapi tidak terasa karena deg-dengan selama ngantri cek-in.
Proses untuk cek in agak lama karena setiap penumpang yang masuk bandara, melakukan cek temperaturnya satu per satu. Pada saat check in, saya hanya perlu menunjukkan surat dari border control Belanda dan formulir yang sudah saya isi dan menjelaskan bahwa saya bisa ke Belanda dengan situasi sekarang.
Pesawat KLM yang saya tumpangi penuh di kanan kiri, padahal kursinya sempit banget bahkan untuk orang Asia seperti saya. Saya hanya mendapat dua kali makan karena pihak KLM ingin mengurangi interaksi awak penerbangan dengan penumpang. Makanan pertama adalah makan siang yang semuanya ada dalam kotak dan kedua adalah plastik bening besar berisi segala macam snack yang cukup untuk makanan ringan sepanjang perjalanan. Semua orang wajib memakai masker selama perjalanan terkecuali sedang makan/minum.
Dramanya lagi pas dalam pesawat, ada kejadian di toilet (saya tidak tahu pastinya apa), yang pasti ada sedikit teriakan dan orang-orang kebingungan dan pramugari mengumumkan apabila ada petugas medis untuk bisa membantu. Setelah menumpangi ratusan pesawat, baru kali ini kejadian seperti ini di pesawat.
Tiba di Bandara Schipol
Begitu tiba di bandara Schipol, suasana sangat sepi karena Belanda memang hanya mengizinkan masuk Warga Negara EU dan beberapa negara tertentu yang bisa masuk ke Belanda sehingga tidak banyak penerbangan yang simpang siur. Sebagian besar penumpang penerbangan saya hanya transit di Schipol karena pesawat yang tersedia dari Buenos Aires hanya satu atau dua setiap minggunya untuk tujuan ke Eropa. Sebagian besar penumpang harus menumpang maskapai yang tersedia untuk kemudian melanjutkan penerbangannya.
Pada saat saya tiba di pengecekan imigrasi, saya agak deg-degan terutama karena saya melihat di depan mata saya seorang pria yang mentah mentah di tolak masuk oleh petugas imigrasi dengan alasan perbatasan EU sekarang ditutup karena COVID-19. Bayangkan saja jauh-jauh terbang selama 13 jam dari Argentina hanya untuk di tolak masuk.
Pengecekan Visa Schengen dan Partner
Untungnya saya terbang bersama dengan pasangan saya dan pasangan saya ikutan antri di zona non-EU. Supaya bisa menjelaskan dengan gampang ke si petugas. Sebelum giliran saya, saya liat di samping kiri ada seorang wanita juga sedang menjelaskan ke petugas beserta seubrek dokumen. Sepertinya kasusnya sama dengan saya hendak masuk zona EU di Belanda dengan menggunakan pengecualian EU Banned dengan faktor long term relationship dengan Warga Negara Belanda.
Pas giliran maju, saya menyerahkan paspor saya beserta dokumen dan pasangan saya menyerahkan paspornya bersamaan. Kemudian petugas hanya mengecek dokumen sepintas dan tanya kapan saya kembali. Setelah itu petugas tanya beberapa pertanyaan dengan nada ramah ke pasangan saya. Tentunya dengan bahasa Belanda (yang saya gak ngerti) terus berkomen “Nice photo”.
Gak lebih 3 menit, cus saya bisa keluar dari bandara untuk mengambil bagasi. Senangnya! Lega banget juga karena setelah 5 bulan dalam situasi lockdown yang ketat di Argentina akhirnya saya bisa keluar dari negara itu.
Seketika keluar dari Schipol Airport, saya mendapat sambutan dengan balon, bunga dan kartu dari keluarga pasangan saya. Senang banget dan terharu!
Untuk sekarang saya masih karantina mandiri dulu selama 14 hari untuk jaga-jaga seperti saran pemerintah Belanda. Rencananya saya akan tes PCR dalam beberapa hari kedepan.
Saya bisa masuk karena kampanye Love Is Not Tourism, silahkan cek langsung di linknya untuk melihat negara-negara yang memperbolehkan masuk untuk menyatukan dua sejoli 🙂
Kebetulan saya tidak test PCR atau rapid test di sini karena pemerintah Belanda tidak mewajibkannya. Begitu juga dari maskapai KLMnya. Kalau mau tahu pengalaman test rapid test untuk syarat terbang, bisa liat pengalaman Karimah di sini.
Yang penasaran penerbangan saya 13 jam dari Buenos Aires Argentina ke Amsterdam Belanda, bisa nonton di sini. Jangan lupa subscribe ya.
Untuk teman-teman yang berencana untuk ke Belanda menggunakan visa Schengen. Dengan pengecualian faktor long term relationship dengan partner warga negara Belanda. Semoga lancar ya!
ALERT: Kalau mau konsultasi seputar visa, itinerary dan tips traveling ke Belanda bisa book waktu konsultasi saya di sini
Informasi Berguna!
|
The Travel Junkie
Agustus 1, 2020 12:34 pmDuh bacanya aja degdegkan huhu…
olivia purba
Agustus 1, 2020 11:10 pmApalagi yang menjelaninya kemaren hahaha…
Dessy
Agustus 1, 2020 4:32 pmThanks buat sharing ya sis. Aku jg rencana mau Ke belanda kunjungin pacar ku desember ini. Wish me luck dan di lancar kan ya. Thanks
olivia purba
Agustus 1, 2020 5:28 pmGood luck!! 🙂
Grace Sihombing
Agustus 1, 2020 11:02 pmSeneng plus deg2an juga baca ceritanya. Thanks buat infonya, aku berasa ada harapan buat ketemu partner setelah 7 bulan kepisah dan kami lagi cari cara buat ketemuan. Pas baca ini jadi semangat tapi agak ragu krn syarat keduanya adalah partner harus berdomisili di Belanda. Sementara partnerku dari Belgia. ?.
Makasih buat pencerahan and infonya ya. Gbu.
olivia purba
Agustus 1, 2020 11:10 pmTerima kasih sudah baca. Wah semoga bisa di lancarkan ya ketemu pasangannya. Mudah-mudahan Belgia bisa mengikuti jejak Belanda mengizinkan pasangan masuk. GBU
waldi hidayat
Agustus 1, 2020 12:48 amhallo olivia,,, saya iwal,, saya punya pcar orang belanda,, kami tidak bertemu sejak januari karna corona?,,,, saya mau tanya apa udah bisa buat visa ke belanda krna saya lihat d website vfs belum buka.
olivia purba
Agustus 1, 2020 1:03 amHi Waldi,
Wah kurang tau soal itu, coba telpon aja vfs nya. Good luck ya semoga ketemu pacarnya.
Janthi
Agustus 1, 2020 5:45 amHi, Olivia. Senang sekali mendengar kabar kalau warga negara asing sudah boleh berkunjung ke Belanda. Suami saya, warga negara Indonesia, sedang sekolah di UvA, Belanda. Dia memegang MVV. Saya sendiri sudah punya schengen visa type C sampai Agustus 2021. Apa bisa saya mengunjungi suami saya ya? Saya baca dari tautan di kisah anda, pada persyaratan poin pertamanya, ‘Dutch national’. Waduuuh… Itu pilihan atau bagaimana ya? Poin kedua sih ‘tinggal di Belanda’.
olivia purba
Agustus 1, 2020 8:17 amHi Janthi,
Setau saya memang Dutch citizen atau EU citizen yg tinggal di Belanda saja. Lebih jelasnya bisa liat di sini https://www.government.nl/topics/coronavirus-covid-19/tackling-new-coronavirus-in-the-netherlands/travel-and-holidays/temporary-arrangement-for-partners-in-long-distance-relationships
Clara
Agustus 1, 2020 3:47 pmHi Olivia..
Thank you sdh berbagi info. Sy rencana brgkt ke Belanda dlm mggu ini sesdh hasil tes PCR sy keluar. Dalam kondisi normal aja sy sdh senewen tiap kali hrs terbang apalagi kondisi spt skrg yg pastinya bnyk persyaratan yg dibutuhkan. Abis baca pengalaman anda, sy jd semakin senewen ?. Mungkin ada yg mau brgkt ke Belanda dlm waktu dekat, ntar bisa brgkt sama2 (sy cari teman seperjalanan ?).
olivia purba
Agustus 1, 2020 3:42 pmHi Clara,
Good luck perjalanannya dan semoga dapat teman jalan jadi Anda tidak terlalu senewen… 🙂
Ig: @ibukafabillah
Agustus 1, 2020 11:16 pmTernyata sebuah kampanye bisa membantu kita dimasa pandemi yang srmuanya serba diperketat ya kak.
Monica Febby
Agustus 1, 2020 12:25 pmHalo semua. Hai Oliv, Saya Monica saya berencana mengunjungi pacar saya pertengahan september ini di Belanda . Tapi agak bingung dengan persyaratan bukti tiket penerbangan . Sementara saya masih takut beli tiket nya di masa seperti ini. Apa ada yang tau cara terbaik? bisa sharing ?
Tuti
Agustus 1, 2020 8:04 amHi Mba Olivia,
Saya rencana berangkat ke Belanda tgl 28 Agustus. Kalau nanti saya tinggal di tempat partner saya berarti ga perlu booking airbnb dulu kan yah? Ataukah wajib booking hotel/tempat lain?
Thanks,
Tuti
olivia purba
Agustus 1, 2020 9:07 amSebaiknya di Airbnb, sekarang peraturannya semua yang datang dari negara zona orange (termaksud Indonesia) wajib isolasi selama 14 hari.
Selama isolasi gak boleh interaksi sama siapapun kecuali beli barang esensial ke supermarket atau farmasi (nanti di cek dengan di hub via telp dll).
Kalau tinggal di tempat partner boleh asalkan punya kamar sendiri dan tidak berinteraksi dengan partner secara dekat karena memungkinkan menularkan ke partner dan partner pun bisa menularkan ke orang lain kalau keluar rumah.
Good luck ya!
Edi
Agustus 1, 2020 2:33 pmHi Kalau ke inggris melalui Amsterdam (transit sekitar 2jam di Amsterdam) sudah bisa ya? Saya mahasiswa Indonesia di inggris
Tuti
Agustus 1, 2020 7:14 amHi mba oliv,
Sorry tanya lagi 😀
Dari kirim email ke bordernya sampai di reply berapa lama yah? Soalnya saya udah email dari 3 hari lalu blm ada reply sampai skrg ?
Fani Pratiwi
Agustus 1, 2020 3:29 amHi mba Olivia, apa hrs mengirimkan document ke IND sblm brgkt? Sy ada valid Visa type C, dan dokumen bukti saya jg sdh saya siapkan. Apa bs kalai sy bawa langsung? Trm ksh
Waldi Hidayat
Agustus 1, 2020 6:47 amHi mbak olivia, saya minggu ini terbang ke belanda dari jakarta, saya agak ragu tentang rapid test/pcr di butuhkan untuk penerbangan ini,? dan saya terbang dengan KLM.
Cherie
Agustus 1, 2020 3:30 amHi Olivia, terima kasih sudah sharing, sangat bermanfaat sekali. Untuk persyaratan masuk ke Indonesia, apakah kamu melakukan PCR/Swab test di Belanda? Jika iya, apa boleh dishare pengalamannya termasuk tempat, biaya dan prosedurnya? Terima kasih sebelumnya.
Rizky Triana
Agustus 1, 2020 4:38 pmHi Olivia, kamu sangat beruntung sekali bisa ke Belanda, saya kejebak covid juga tidak bisa bertemu, sejak bulan maret kita merencanakan bertemu namun sampai sekarang belum bisa bertemu.. Andai kita pernah bertemu sebelum nya seperti anda, pasti lebih mudah untuk mengurus visa dan terbang ke Belanda.
Ini rencana saya akan mengajukan visa partner sekalian, semoga saya bisa segera menyusul ke Belanda..
Sehat dan sukses sll buat anda..
Dank u wel ??
Christina
Agustus 1, 2020 6:48 pmHi sista…
Pas aq baca ini. Aq coba ajukkn visa LDR ke Kedubes Belgia. Krn pasangan aq org Belgia. Tp ditolak krn mrk blng visa LDR diberikan kpd pasangan yg blm pny niat menikah. Aq dan pasangan aq pny niat utk melanjutkn hubungan kmi ke jenjang pernikah. Jd mrk menolak memberikan visa LDR itu.
Apakah benar visa LDR itu hny utk pasangan yg tdk pny niat utk menikah? Menurut sista bgm. Terima kasih.
olivia purba
Agustus 1, 2020 11:09 pmHi Christina,
Kebetulan aku gak punya pengalaman urus visa Schengen LDR karena aku udah punya Schengen C visa (turis) yang berlaku 5 tahun. Untuk masuk ke Belanda tinggal dengan itu dan di tambahkan dokumen seperti aku terangkan di artikel ini.
Kamu bisa cek sharing ku apply visa itu di sini: https://www.youtube.com/watch?v=vdFT_kFybro&t=279s&ab_channel=OliviaDianinaPurba
Setiap negara beda-beda kebijakannya dan kamu baiknya bertanya kepada yang berwenang (petugas VFS atau Kedubes Belanda di Indonesia misalnya). Good luck!
Ghita Shakila
Agustus 1, 2020 2:16 pmHalo, aku mau travel ke belanda bulan desember nanti, terus aku mau nanya untuk yang surat dari border protection office itu bagaimana cara mendapatkannya?
Nurul Ayu Annisa
Agustus 1, 2020 6:08 amHaii olivia
Thank yah udah sharing info nya
Aku berencana untuk ke belanda di bulan januari.
Tapi aku bingung
Kebetulan ada kelurga di sana.
Visa turis saya ada.
Tapi berangkat sendiri , seakan takut banget ehhhehe
yuliana
Agustus 1, 2020 12:39 amhallo mba olivia, pasangan saya tinggal di belanda, ingin mengajukan surat undangan agar saya dapat mengunjungi beliau selama 6 bulan katanya, bagaimana cara nya ??
Wulan
Agustus 1, 2020 5:22 pmTerima kasih info nya ka Olivia
Saya ada rencana untuk mengunjungi pacarku di Italia. Di masa pandemic gini hanya bisa untuk pasangan yg terbukti dan stabil. Agak deg2an juga. Aku mau konsul ke kk untuk bantu bimbing aku buat surat pernyataan yg bs aku dan pacarku ttd tanganin spt yg kk bilang (sbg tambahan pernyataan). Bisa bantu ka? Kalo bisa, aku mau booking appointment ke kk. Please respon ya kak, thank you 😊
olivia purba
Agustus 1, 2020 5:48 pmHi Wulan,
Ya boleh. Silahkan di book ya. Thank u. Talk soon.
Triz
Agustus 1, 2020 8:53 pmHalo kak, boleh tanya ngga?
Ini maksudnya visa schengen pengecualian partner itu “Visa Partner” bukan?
Soalnya aku lagi mau apply nih bulan depan. Tapi IND nya minta surat single status dari KUA trus di translate ke english dan di legalisasi sama kedutaan belanda di Jakarta. Baru dikirimlah itu ke Belanda suratnya.
Pertanyaan saya itu kok kakak ngga pake surat single status yaah?
olivia purba
Agustus 1, 2020 7:50 amHi Triz,
Aku pakai Schengen Turis biasa kok. Good luck ya!