Setelah hampir seminggu tinggal di Kosta Rika, akhirnya saya mulai bisa beradaptasi di negara Amerika Tengah ini untuk ikut perkuliahan S2. 😊 Bagi kamu yang ada rencana pindah ke negara latin seperti Kosta Rika, berikut beberapa tips dari saya terkait biaya hidup.
Mata Uang
Mata uang yang di pakai di sini adalah Colones. Akan tetapi USD juga banyak di pakai di berbagai transaksi. Bahkan ada kecenderungan masyarakat lebih suka menyimpan uang dalam bentuk USD karena mata uangnya lebih stabil.
Bank dan ATM
Ada beberapa ATM yang tidak men-charge untuk biaya penarikan di sini. Asiknya lagi, sebagian ATM punya dua mata uang untuk mencairkan dana yakni USD dan colones (mata uang lokal). Saya sering menggunakan kartu Jenius untuk transaksi yang bisa menggunakan kartu. Untuk penarikan ATM dari kartu yang dikeluarkan bank di Indonesia ada biaya sendiri tergantung kebijakan bank masing-masing tapi umumnya sekitar Rp.25 ribu.
Saya juga membuka akun bank lokal di Banco Nacional de Costa Rica, yang di minta oleh kampus saya untuk memudahkan pembayaran beasiswa saya.
BahasaÂ
Bahasa sehari hari di Kosta Rika adalah Spanyol, di toko dan restoran jarang yang bisa bahasa Inggris. Makanya kudu latihan Bahasa Spanyol sebelum ke Kosta Rika. Setidaknya basic saja untuk menanyakan arah, pesan makanan, tanya kabar, dll. Namun kalau kamu ke hotel mewah atau restauran berkelas pasti bisa di layani dengan Bahasa Inggris.
Akomodasi
Pilihan akomodasi yang populer bagi pelajar di Kosta Rika adalah tinggal di host family, di apartemen atau share house dengan teman-teman pelajar. Karena saya bersama suami disini, kita memilih akomodasi private unit di lantai 2 sebuah rumah tiko (sebutan untuk warga lokal). Unit saya dilengkapi dapur, ruang tamu yang lumayan luas, TV besar, kamar tidur terpisah dengan double bed, mesin cuci dan balkoni. Lumayan luas untuk pasanganku bisa kerja juga.
Biaya akomodasi standar di daerah pelajar seperti Ciudad Colon (tempat saya tingga) sekitar 300-500 dolar. Tapi kalau memilih akomodasi kondominium bisa di angka 700-1000 dolar. Biasanya akomodasi seperti ini sudah di lengkapi kolam renang, taman, dan tempat olahraga khusus penghuni gated community. Kalau kamu cuma mau singgah beberapa hari, kamu bisa booking akomodasi dari link ini.
Transportasi
Ternyata di Kosta Rika tidak terlalu ramah dengan pejalan kaki. Sebagian besar masyarakatnya mengandalkan mobil pribadi. Bagi yang gak punya mobil pribadi seperti saya ya wajib naik bus. Biaya bus antar kota di metropolitan San Jose gak terlalu mahal berkisar 500-600 colones alias sekitar Rp.15.000 ribu. Kalau lagi malas naik bus, alternatifnya bisa naik Uber. Dari pengalaman pribadi, taksi lokal gak terlalu direkomendasikan karena harganya suka tipu tipu. Kecuali kamu udah kenal pengemudinya, beda cerita karena bisa nego langsung di awal.
Kampus saya berlokasi di pinggiran kota dan agak ke bukit sehingga tidak ada transport lokal yang bisa akses. Makanya kampus saya menyediakan bus untuk mahasiswa setiap harinya. Untungnya rumah saya lokasinya gak jauh dari perhentian bus, tinggal 3 menit jalan jadi gak harus buru-buru.
Sim Card
Saya pilih pakai SIM Card provider ‘Claro’ yang jaringannya ada di banyak negara latin. Tapi oh ternyata isi ulang SIM card di Kosta Rika itu mahal! Misalnya paket 10 hari nih, harganya 3000 colones alias Rp.75 ribu. Kalau di Indonesian udah bisa isi ulang sebulan untuk harga segitu. Udah gitu isi ulang gak bisa pakai kartu debit/kredit Indonesia, kudu pakai kartu lokal. Hmm…
Makanan
Sejujurnya makanan Kosta Rika gak terlalu tasty! Makanannya biasanya ada kacang merah, nasi (ala latin), plantains (semacam pisang yang di goreng manis), dan ayam atau daging. Kalau makan di warung-warung yang disebut soda sama warlok, paling murah 3000 colones alias sekitar Rp.75 ribu. Kalau makan di food court yang bagusan harganya 2 kali lipat. Kalau di restoran mahal, apa lagi!
Selain itu beli kebutuhan untuk makan sehari hari juga mahal! Harganya bahkan bisa setara dengan standart Eropa atau Amerika. Alasannya karena sebagain besar produk produk di sini di import dari Amerika. Kalau pun mau produk import yang lebih murah paling dari negara tentangannya yakni Honduras, El Salvador, dll.
Alhasil, akupun terpaksa untuk masak makanan sendiri. Gak apa lah hitung hitung sambil belajar survival skills. Untungnya udah sempat beli beberapa bumbu masakan Indonesia waktu melimpir ke rumah mertua di Belanda Natalan kemaren. Apalagi pas singgah ke toko kelontong Asia, ternyata pilihan mie instannya gak lengkap! Masa makan mie Maggie, gak enak banget!
Pengurusan Visa Online Kosta Rika
Saya masuk ke Kosta Rika dengan visa USA. Begitu tiba di sini, saya langsung minta agar visa pelajar saya di uruskan oleh admin kampus. Kalau kamu punya visa USA yang masih aktif, kamu bisa traveling ke Kosta Rika maksimal 30 hari. Syaratnya kamu harus punya tiket keluar. Kalau belum tau kapan pastinya keluar atau lanjut ke negara mana, kamu bisa pesan dummy tiket di situs ini www.dummyticket.com
Sebagai alternatif kalau kamu gak mau ribet ngurus dokumen dan mengisi semua informasi yang di butuhkan yang lumayan panjang, kamu bisa gunakan jasa Ivisa Kosta Rika prosesnya cepat lho!
Kamu juga bisa konsultasi denganku langsung kalau mau tau soal visa dan itinerary ke Costa Rica
Berapa Lama Tinggal di Kosta Rika
Saya akan tinggal di Kosta Rika selama 6 bulan sebagai bagian dari program jenjang master saya di bidang sustainable business. Ini adalah program master saya yang ketiga. Sebelumnya saya sudah berkuliah di Australia dari tahun 2014-2017 untuk program double master melalui beasiswa penuh pemerintah Australia bernama Australia Awards.
Untungnya perkuliahan kali ini juga dapat beasiswa penuh jadi lumayan menutup biaya hidup sehari hari. Di bulan Juni tahun ini saya akan pindah ke Manila, Filipina selama 6 bulan untuk menyelesaikan bagian akhir dari program master saya.
Ikutin blog ini ya untuk update perjalanan saya tinggal dan traveling di Amerika Latin! Jangan lupa subscribe Youtubeku juga untuk update perjalanan keliling dunia!
Informasi Berguna!
|
Syafrullah Akbar
Januari 14, 2023 1:27 pmSuasananya seperti di Indonesia ya mbak
olivia purba
Januari 14, 2023 3:35 amiya agak mirip karena sama-sama negara tropis 🙂